Aku dan SNMPTN



Sebagai siswa, naik turunnya peringkat dikelas itu merupakan hal yang wajar. Aku pun mengalami hal yang demikian. Nih, nilai beserta peringkat dikelas yang berhasil kuraih dari kelas X sampai kelas XII semester 1. Nilai aja masih labil, kadang naik kadang pula turun, apalagi perasaan. Haduuuuh .. *Mulai ngaco*
 

Mulai dari peringkat tertinggi di kelas, peringkat 5 besar, 10 besar, hingga dibwh 10 besar dikelas pun pernah kurasakan. Rasanya gimana sih ?? “Yaa gitu..” Bangga ?? “Pastilah, terutama ketika mendapat rangking 1 di kelas. Rasanya kayak melayang di angkasa gitu.”Mendapat peringkat 1 dikelas, tidak membuktikan bahwa dia adalah murid yang terpintar. Tapi, entah apalah, mungkin ada beberapa factor yang mendukung. Lah, factor ini dibagi menjadi dua. Pendukung positif dan pendukung negative. Sudah bisa dibayangkan sih yaa oleh pembaca semua apa aja faktor-faktor itu, jadi nggak usah diperjelas lagi deh.  Tapi, satu yang pasti. Apapun faktornya aku amat sangat mensyukuri itu. Terkadang malah aku diejekin teman sendiri ketika mendapatkan peringkat 1 dikelas. Tapi, semua itu mengarah ke-gurauan semata. Maklumlah namanya juga teman. Selama duduk di bangku sekolah, terutama di MAN 1 Semarang aku merasa tak pernah mendapatkan teman yang waras. Haha .. Dan suatu kehormatan yang besar bagiku bisa berteman dan sama-sama bersaing dalam prestasi di sekolahku yang tercinta.

Kelas XII. Dimana ini bisa dikatakan ujung tombak kehidupan, aku akan menghadapi dua perang besar. Ujian Nasional dan seleksi PTN atau PTS. Tapi disini aku berniat untuk mengikuti seleksi PTN saja. Berharap lolos dan bisa melanjutkan studiku ke Undip. Universitas impianku.
Aku baru merasakan perjuangan sekolah yang sebenarnya di kelas XII ini. Capek !! Sulit pula !! Aku harus mengulang lagi pelajaran kelas X dan XI yang lalu. Helooow .. masa lalu biarkan berlalu aja kali. Kenapa aku harus kembali mengulang mapel itu. Susaaah tauk, udh lupa semua bukk.

Okehh .. pendaftaran SNMPTN 2015. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, kusadari umurku menjadi siswa di MAN 1 Semarang ini semakin pendek. Kini tiba waktunya pembukaan pendaftaran mahasiswa/i baru yang dilaksanakan serentak secara Nasional, iyaa .. lebih mudahnya sebut saja SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Lulus dari sekolahku ini aku ingin melanjutkan studiku ke PTN, aku hanya memiliki dua pilihan disini. Jika tidak Undip harus Unnes. Sebenarnya ada satu PTN lagi yang bisa menjadi nominasi untuk kupilih, yaitu UNY alias Universitas Negeri Yogyakarta. Akan tetapi orangtuaku tidak mengizinkan aku untuk merantau keluar kota. Mungkin karena aku anak perempuan satu-satunya kali ya, sehingga aku menjadi asset mereka yang harus dilindungi oleh pengawasan orangtua. Singkat cerita aku ini anak pertama dari tiga bersaudara, aku memiliki dua orang adik. Dimana mereka semua laki-laki.
Pendaftaran SNMPTN dimulai pa tanggal 13 Februari dan batas akhir pendaftarannya pada tanggal 15 Maret 2015. Waktu sudah mepet. Pendaftaran SNMPTN akan ditutup dalam beberapa hari lagi. Namun, aku tak kunjung mendaftarkan diriku ke SNMPTN 2015. Bukan karena tidak ingin mendaftar, tapi aku menunggu waktu yang tepat untuk memantapkan diriku pada pilihan yang kelak akan menghantarkanku pada kesuksesan. Amin Ya Allah ..
Disini aku harus memilih maksimal 2 PTN dan 3 prodi. Setelah dipikir-pikir aku pun menentukan pilihanku pada :
1.      Teknologi Pangan – UNDIP
2.      Biologi – UNDIP
3.      Pendidikan Biologi – UNNES
Sebelum mendaftar, aku berinisiatif untuk berkonsultasi pada guru bimbel. Orangtuaku mengikutkanku pada suatu bimbingan belajar yang cukup terkenal di Indonesia. Sebut saja GO alias Ganesha Operation. Aku sangat bersyukur bisa menjadi siswi disini, bimbel ini benar-benar membantuku untuk belajar dan selalu memberikan pengarahan kepadaku tentang PTN. Okeeh, aku berkonsultasi pada dua orang pengajar GO. Pak Rf alias pak Rofii, juga kepada Bu Tya.
Berdasarkan hasil analisa yang mereka lakukan, aku disarankan untuk tidak memilih ke-3 prodi yang telah kupilih. Mendengar saran itu rasanya kayak dijatuhin dari atas pohon mangga dan jatuh diatas tumpukan jarum. Sakiiit banget Rasa pesimisku pun semakin bertambah. Pak Rf mengatakan, mungkin aku bisa memilih Biologi-UNDIP pada pilihan pertama, akan tetapi peluangku untuk diterima sangatlah kecil. Sedangkan Bu Tya memberikan saran kepadaku untuk memilih prodi lain selain yang kupilih itu, beliau memberiku saran :
a.      UNDIP :
a.      Ilmu Kelautan
b.      Manajemen SD Perairan
c.       Pemanfaatan SD Perikanan
d.      Budidaya Perairan
e.      Oceanografi
f.        Fisika
g.      Teknologi Hasil Perikanan
h.      Peternakan
b.      UNNES :
a.      Pendidikan IPA
b.      Ilmu Keolahragaan
c.       Pendidikan Teknik Bangunan
d.      Pendidikan Teknik Otomotif
e.      Pendidikan Teknik Elektro
Haaduuuuh … kenapa pilihannya gituuu banget ya. Kenapa nggak ada satu pun yang sesuai dengan pilihan yang telah kurancang. Aku tetap harus menentukan pilihan. Dan pilihanku kini jatuh padaaa… tengtengtengggg ..
1.      Pemanfaatan SD Perikanan - UNDIP
2.      Budidaya Perairan – UNDIP
3.      Pendidikan IPA – UNNES



 14 april 2015. Tiba saatnya kini aku mencetak kartu SNMPTN. 

 Dengan prodi yang kupilih, jujur kukatakan bahwa aku belum 100% yakin akan semua jurusan itu. Dan dengan nilai yang kuraih selama 5 semester ini, aku pun tidak memiliki keyakinan untuk lolos seleksi SNMPN. Terlebih saat pak Rf mengatakan bahwa nilaiku ini cukup mepet, peluang untukku lolos sangatlah kecil. Karena itulah, aku berniat untuk mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Mulai dari hari itu, aku sangatlah menghargai setiap waktu yang kumiliki. Sebisa mungkin aku serius belajar, baik di sekolah, tempat les ataupun dirumah. Meskipun sulit, banyak sekali godaannya. Godaan terbesarku adalah handphone. Aduh, kalau lagi belajar rasanya pengen banget mencet-mencet layar ponselku, kebetulan hpku touchscreen jadinya yang dipencet yaa layarnya itu.

 Tanggal 9 Mei 2015, bertepatan dengan penglepasan siswa/i di MAN 1 Semarang. Hari ini aku merasa begitu cantik dengan menggunakan kebaya berwarna biru dengan sedikit warna pink didalamnya. Aku pun mengikuti ‘graduation day’ dengan sangat bahagia. Gimana enggak ? Aku melihat semuanya begitu sempurna, teman-temanku menjadi begitu cantik dengan kebaya yang mereka kenakan dan keren dengan jas hitam yang dilengkapi dengan dasi dan sepatu pantofel. Aku berharap, kesempurnaan di hari ini tak akan rusak oleh sebuah momen pada sore hari nanti. Yap, pada sore ini adalah hari pengumuman hasil SNMPTN 2015. Sebenarnya aku tidak berharap banyak, aku malah pesimis. Tak yakin jika akan menemukan namaku di pengumuman sore ini. Entah mengapa, tak semangat saja untuk melihat hasilnya. Aku merasa bahwa aku sudah tahu hasilnya tanpa aku harus melihatnya. *soktaubanget* Oleh karena itulah aku ogah-ogahan untuk sekadar membuka web SNMPTN 2015. Tapi, bapakku begitu bersemangat dihari pengumuman ini. Beliaulah yang menunjukkan kepadaku semangat itu, bapak juga yang memaksaku untuk segera membuka hasilnya. Dan aku pun melihat hasinya di web SNMPTN 2015.
Daaaaaan … jreng jrenggggg !!

Benar-benar bersyukur atas seluruh nikmat di hari ini. Benar-benar hari yang sempurna. Tak kusangka nilai yang selama 5 semester ini kucetak bisa membawaku menuju universitas yang kuimpikan. Universitas Diponegoro I’m coming !!

Tuhan tidak tidur, Tuhan telah memperhatikan usaha setiap makhluk sejak lama. Dan kutahu, bahwa inilah jawaban atas doa yang selalu kupanjatkan. Pada awalnya memang aku menginginkan melanjutkan studiku ke Undip dengan prodi Teknik Kimia atau Teknologi Pangan. Tapi mungkin, rezekiku bukan disana. Aku tetap mendapatkan Undip, tetapi dengan prodi yang berbeda. Aku bersyukur atas nikmat yang satu ini, sangat beryukur. 
Pada awalnya aku merasa sangat bahagia dan bersyukur atas nikmat yang satu ini. Tapi, itu tak bertahan lama. Beberapa hari setelah itu aku pun mulai menimbang-nimbang lagi. Sempat berpikiran untuk ikut SBMPTN di tahun ini, tapi aku tak rela jika harus melepaskan SNMPTN ku. Nah loh, bingung kan. Disatu sisi ada satu jurusan yang ingin kukejar, tapi disisi lain aku masih ragu untuk lolos. Ngerjain soal SBMPTN aja masih bener-bener kesulitan, padahal udah buka semua buku catatan. Apalagi ngerjain soal yang sebenarnya. Aku merasa sangat tidak siap untuk berperang melawan SBMPTN.



Okelah, akhirnya aku pun memutuskan untukk …
Mengambil SNMPTN ku saja. Terlalu beresiko jika aku mendaftar SBMPTN, karena aku bakal kehilangan hak SNMPTN yang telah kuterima. Bismillahirrahmanirrahim.. doakan sayaa untuk bisa menjalani masa kuliahku di UNDIP – FPIK. Amin Ya Rabbal Alamin..

Beginilah kisahku .. terimakasih telah membuang banyak waktu untuk membaca coretan ini 








           






0 komentar: