Pusing Pala Kelas XII ku

*Awal masuk kelas XII* Perasaanku biasa aja, naik kelas bagiku udah biasa sih. Gimana enggak ? Rasanya itu kayak pindah kelas aja, toh teman-teman sekelasku pun bentuk dan wajahnya sama semua, nggak ada perubahan sama sekali. Malahan makin akrab dan semakin kelihatan sifat asli mereka. Banyak manfaat deh yang bisa diambil. Bukan cuma itu aja sih, bahkan guru yang mengajar pun sebagian besar sama alias pernah mengajarku di kelas X dan XI yang lalu, beberapa sih dan itu nggak semuanya. So.. nggak ada istimewanya gitu. Bedanya cuma satu, ditahun ini aku bakal ketemu lagi sama yang namanya Ujian Nasional. Waaaaw.. ini UN ku yang ke-3. Semoga nilainya bisa lebih baik dari 2 UN sebelumnya. Amin Ya Allah.

Baiklah, di tahun ini orangtuaku mendaftarkanku pada suatu bimbel yang cukup terkenal di Indonesia. Yakk, Ganesha Operation. Aku mengikuti bimbel kelas reguler dan super intensif untuk SBMPTN yang akan datang. Jadwal lesku hari Selasa dan Jum'at, mulai dari pukul 15.00-18.00. Ini artinya dalam satu minggu aku lembur dua kali. Haduuuh .. kebayang kan capeknya kayak gimana ? Sekolah dari jam 07.00-14.30 habis itu harus belajar lagi di suasana kelas yang berbeda yakni di GO dan pulang habis magrib kira-kira. Biasanya aku sampai dirumah pukul 19.00 dan aku langsung ganti baju terus makan lalu sholat Isya' dan cuss bobok syantikk deh. Tanpa harus mandi aku masih bisa tidur dengan nyenyak sepertinya. Itulah rutinitasku pada hari Selasa dan Jum'at yang berlangsung pada Semester Ganjil di kelas XII.

Jujur yaa, di awal kelas XII ini aku belum punya kesadaran untuk belajar lebih giat lagi. Padahal aku sendiri pun tahu pada puncaknya nanti aku akan menghadapi dua perang besar. Yaitu Ujian Nasional dan seleksi masuk PTN. Jujur, ada sedikit rasa ketakutan disini (nunjuk hati dan dahi bagian tengah), terutama pada seleksi masuk PTN nya itu. Kalo untuk UN aku yakin akan lulus, karena tahun ini nilai UN tidak mempengaruhi kelulusan, karena hak kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, akan tetapi nilai UN mempengaruhi seleksi masuk Perguruan Tinggi. Nah loo .. Mulai deh bermunculan pikiran-pikiran negatif. "Kalo aku nggak lolos SNMPTN gimana dong ? Itu artinya aku harus ikut SBMPTN !! Tapi kan itu susah banget, sainganku se-Indonesia padahal. Terus kalo aku gagal ?? Masak harus di PTS sih ? Padahal kan orangtuaku telah mengeluarkan banyak uang untuk mempersiapkanku menghadapi dua perang yang bakal aku hadapi. Aku tidak ingin membuat mereka kecewa dan merasa rugi..."

Karena keresahan dan rasa takut itulah yang kini membuatku menjadi lebih Religius, aku berusaha untuk beribadah tepat pada waktunya dan sebisa mungkin melaksanakan ibadah sunah seperti sholat dhuha, puasa Senin-Kamis (meskipun cuma sekali di kelas XII), sholat tahajud (meskipun hanya 3 kali), dan terkadang pula *kalo nggak males * ngelaksanain sholat qobliyah dan ba'diyah. Dan tak lupa selesai melaksanakan sholat, selalu kupanjatan doa yang intinya adalah memohon kepada Allah swt agar diberikan kemudahan dalam melaksanakan UN dan dapat melanjutkan studiku ke Universitas Diponegoro *PTN impianku* serta selalu diberikan keberuntungan dalam hidupku,... dan ditambah doa-doa yang lainnya. Aku mulai meminta UNDIP kepada Allah sejak pertama kali aku duduk di bangku kelas XII. Pernah mendengar suatu hadist yang intinya mintalah kepadaKu niscaya akan kuberi. Aku benar-benar menginginkan kuliah di UNDIP, dan aku selalu optimis untuk bisa ngedapetin itu. Nggak peduli orang mau berkata apa padaku dan kemampuanku, aku tetap bakal optimis. Entah gimana aku bisa begitu optimis, sebelumnya aku belum pernah ngerasain semangat ini.

Pernah nonton film yang judulnya 5cm khaaan ?? Lah, disana ada kalimat panjanggg banget yang paling aku suka. Gini nih kalimatnya ..
"Aku peraya pada 1 hal sederhana tapi luar biasa ada pada setiap diri manusia bila ia meyakininya. Sebuah impian, setiap kamu punya mimpi, keinginan atau cita-cita, kamu taruh di depan sini (di depan kening kamu) jangan menempel biarkan ia menggantung, mengambang 5cm di depan kening kamu, jadi ia tidak akan pernah lepas dari mata kamu dan kamu bawa impian kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari dan percaya bahwa kamu bisa. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh apapun hambatannya kamu bilang sama diri kamu sendiri kalau kamu percaya sama impian kamu dan kamu gak akan pernah menyerah. Sehabis itu yang kamu perlu cuma :
1. Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya
2. Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya
3. Mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya
4. Leher yang akan lebih sering melihat keatas
5. Lapisan tekad yang seribu kali lebih kuat dari baja
6. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya
7. Serta mulut yang akan selau berdoa"

Semester Genap di kelas XII* Nah, disini nih mulai ada kesadaran dalam diriku. Entah apa yg merasukiku,  aku merasa tambah giat dalam belajar.  Aku sadar, masih banyak banget SKL dalam UN yang belum aku kuasai, terutama di mapel matematika, kimia, fisika, bahasa Indonesia, biologi, serta bahasa Inggris *waduuh semuanya* Aku masih sangat kesulitan ngerjain soal UN tahun-tahun lalu. Dan ini menambah rasa galauku. Aku bener-bener takut menghadapi UN di tahun ini. Tapi, rasa takut ini tidak sedikitpun menghapus rasa optimis yang tumbuh. Ada hadist pula yang pernah kudengar bahwa kehendak Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Dan rangkaian kata itu bener-bener nancap dalam diriku, yang menghapus rasa malasku dalam belajar.

Kalo biasanya aku hanya mengikuti jadwal les yang udah ditetapin pihak GO, kini setelah pulang sekolah (terkadang) aku ikut TST alias Tutorial Service Time yang dimana waktu belajarnya terserah muridnya (kalo aku sih biasanya pukul 15.00-16.30) dan sesuai guru piket di bimbel. Selain itu, aku selalu menyempatkan diri untuk belajar di malam hari, menghafalkan materi biologi ataupun mengerjakan latihan soal hitung-hitungan. Meskipun kadang aku merasa sangat lelah, karena lembur dan sampai rumah habis magrib, tapi aku tetap berusaha untuk sekedar membuka buku pelajaran. Kalo ngerasa udah bener-bener capek dan udah nggak fokus lagi pikiranku, yaa udah. Aku tak akan memaksakan diriku untuk bergerak lebih jauh. Hahaaa.. daripada nggak masuk kan materinya ? Lebih baik tinggal tidur ajaa..

*Bulan Januari 2015* Tak terasa waktu cepat berlalu, tak lama lagi aku akan berperang menghadapi Ujian Nasional yang akan dilakasanakan pada tanggal 13-15 April 2015. Duhhh.. amunisi yang kupersiapkan belum penuh nih, diperkirakan baru seperempatnya dan masih membutuhkan banyak amunisi. Selain mikirin dan mempersiapkan diri menuju UN, kini aku pun telah diperkenalkan pada SNMPTN 2015 alias Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Tambah pusyiiing kan pala ebi -,-

Tapi, sebelum aku menghadapi SNMPTN 2015 aku pun mencoba mengikuti PSB (Penelusuran Siswa Berpotensi) di Politeknik Negeri Semarang *disingkat Polines* Sebenarnya sih aku ikut ini sebagai uji coba saja, aku tidak benar-benar berniat untuk melanjutkan studiku disana. Kira-kira nilai raportku selama lima semester ini bisa diterima oleh panitia PSB Polines atau tidak. Bahkan aku mendaftar saat udah mepet banget. Aku mendaftar D3 Manajemen Pemasaran. Aku sendiri pun tahu kalau itu untuk jurusan IPS. Dan mungkin saja nilaiku bisa dikurangi karena lintas jurusan. Tapi, aku tak peduli. Sudah terlajur mendaftar sih. Kesalahanku sih nggak mikirin mateng-mateng dulu, bahkan aku nggak konsultasi pada orangtuaku terlebih dulu sebelum aku mendaftar. Aku malah ngomong sama orangtuaku pas udah dapat kartu pendaftarannya.

Hasil PSB udah keluar, pagi sekitar pukul 05.30 aku pun melihat hasilnya di internet via handphone karena waktu itu kuota modem udah habis dan laptop pun rusak. Arrghh.. Aku harus download aplikasi PDF terlebih dulu di HP karena hasilnya dituliskan dalam format PDF dan harus ku download terlebih dulu. Setelah aplikasi itu terpasang di hape, aku pun mulai membukanya... Daann.. jreng jreeeng.. ternyata aku tidak lolos. Tidak kutemukan namaku di deretan siswa yang diterima D3 Manajemen Pemasaran Polines. Okee.. Tak apaa.. Ada sih sedikit rasa penyesalan karena merasa nggak niat banget pas waktu pendaftaran. Dan inilah balasan setimpal yang aku dapatkan karena tidak mengikuti alur yg bener.

Tips buat kamu-kamu *adek kelasku di semua sekolah. Hehe* jika kalian benar-benar ingin lolos di Seleksi Perguruan Tinggi lewat jalur undangan entah itu negri atau swasta hendaknya memperhatikan hal-hal kecil berikut :

1. Pilihlah jurusan yang emang kamu bener-bener minat disana, tapi sesuaikanlah dengan nilai raport yang telah kamu cetak lima semester ini. Kalo pengalamanku sendiri sih, aku menghitung rata-rata nilai raportku terlebih dulu, dan kuperoleh hasil 8,1. Untuk Seleksi PTN yang menggunakan nilai raport nilai ini terkesan ngambang, mungkin bisa diterima mungkin juga enggak, kemungkinan untuk diterima pun sangat kecil. Oleh karena itu, jika kamu memang ingin melanjutan studimu kesana (sebagian murid ada yg hanya mengejar kampusnya) maka cobalah lihat daya tampung tahun lalu dan dua tahun yang lalu pula serta lihat juga peminatnya. Perkirakan sendiri deh, bisa nggak nilaimu itu bersaing dengan mereka ? Kalo aku, dengan nilai yang berhasil kuraih itu, aku hanya berani melirik jurusan yang memiliki peminat dibawah 400 siswa.

2. Jangan lupa minta doa restu pada orangtua. Kita sendiri pun tahu bahwa tanpa diminta pun yang namanya orangtua pastilah bakal ngedoain yang terbaik untuk kita. Tapi, terkadang ada pula orangtua mungin tidak memiliki pandangan yang sama. Si anak pengan A lah emaknya pengen yang B bapaknya pun ikutan milih B. Kalo dalam voting si anak bakal kalah kan pasti, 2 lawan 1. cara yang terbaik adalah dengan konsultasi pada orangtua. Kita menentukan suatu pilihan pastilah ada alasannya, cobalah untuk mengutarakan pada mereka bahwa kita yakin dengan pilihan ini. Selain itu, katakanlah alasan pula mengapa menolak usulan jurusan/Perguruan Tinggi yang telah dipilih oleh Bapak dan Ibu. Sering-seringlah dalam menjelaskan, seiring berjalannya waktu hati mereka akan luluh. Toh yang ngebayarin biaya kuliah kita kan mereka, sebaiknya menyamakan persepsi terlebih dulu.
Untuk Selanjutnya lihat di AKU DAN SNMPTN 2015 deh ...

Terimakasih telah menghabiskan waktu berhargamu untuk menengok coretan ini yaah..
Sukses selalu untuk kita semua !! 

0 komentar:

See You Again - Wiz Khalifa (OST. Furious 7)



I
It's been a long day without you my friend
Hari-hari terasa lama tanpamu, teman

And I'll tell you all about it when I see you again 

Dan kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

We've come a long way from where we began
Kita tlah datang jauh dari tempat kita mulai

Oh I'll tell you all about it when I see you again
Oh kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

When I see you again
Saat aku bertemu denganmu lagi

Damn who knew 
Sial, siapa yang mengira 

All the planes we flew
Pesawat-pesawat yang kita tumpangi

Good things we've been through
Hal-hal baik yang tlah kita lewati

That I'll be standing right here talking to you 
Bahwa aku kan berdiri di sini berbincang denganmu

Bout another path 
Tentang jalan lain 

I Know we loved to hit the road and laugh
Aku tahu dulu kita suka ngebut di jalanan dan tertawa

But something told me that it wouldn't last
Tapi ada sesuatu yang memberitahuku bahwa itu takkan selamanya

Had to switch up 
Harus beralih 

Look at things different, see the bigger picture
Melihat hal-hal dengan cara berbeda, melihat gambar yang lebih besar

Those were the days 
Itu adalah hari-hari 

Hard work forever pays 
Kerja keras selamanya berbalas 

Now I see you in a better place
Kini aku bertemu denganmu di tempat yang lebih baik

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

Back to I

First you both go out your way
Awalnya, kalian berdua bertualang

And the vibe is feeling strong 
Dan getaran itu terasa kuat 

And what's Small turn to a friendship 
Dan yang dulunya kecil berubah jadi persahabatan

A friendship turn into a bond 
Persahabatan berubah jadi ikatan 

And that bond will never be broken 
Dan ikatakan itu takkan pernah patah

And the love will never get lost
Dan cinta itu takkan pernah hilang

And when brotherhood come first 
Dan ketika persaudaraan didahulukan

Then the line Will never be crossed 
Maka garis itu takkan pernah dilintasi

Established it on our own
Berdiri tegak sendiri

When that line had to be drawn 
Saat garis itu harus ditarik

And that line is what we reached 
Dan garis itulah yang tlah kita capai

So remember me when I'm gone
Maka ingatlah aku saat aku tiada

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

So let the light guide your way 
Maka biarlah cahaya memandu jalanmu

Hold every memory as you go 
Kudekap setiap kenangan saat kau pergi 

And every road you take 
Dan setiap jalan yang kau tempuh 

will always lead you home
Akan selalu menuntunmu pulang
Back to I

0 komentar: